Jual Kapal Ikan

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Jual Kapal Bekas

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Jual Besi Tua

Kami juga bersedia membeli besi besi rongsokan yang anda punya dengan harga Rp. 2500 per kilo, karena keterbatasan dana kami hanya sanggup membeli 75 kilo saja

jual Kapal Ikan

Kapal ikan adalah perahu atau kapal yang digunakan untuk menangkap ikan di laut, danau, atau sungai]]. Berbagai jenis kapal laut digunakan dalam penangkapan ikan komersial, olahraga, maupun rekreasi.

Berdasarkan FAO, pada tahun 2004 terdapat setidaknya empat juta kapal penangkap ikan komersial. Sekitar 1,3 juta merupakan kapal yang memiliki geladak. Hampir semua kapal bergeladak ini sudah termekanisasi, dan 40 ribu diantaranya berbobot lebih dari 100 ton. Sekitar dua per tiga dari empat juta kapal tersebut merupakan perahu penangkap ikan tradisional dengan berbagai tipe, digerakkan dengan layar dan dayung. Perahu tersebut biasanya digunakan oleh nelayan tradisional.

Sulit untuk menentukan berapa jumlah perahu penangkap ikan rekreasi. Ukuran perahu tersebut sangat bervariasi, selain tujuan penggunaannya tidak selalu untuk menangkap ikan.

Sebelum tahun 1950an, hanya ada sedikit standarisasi kapal penangkap ikan. Desain dapat bervariasi antar pelabuhan dan galangan kapal. Sebelumnya perahu dibuat dari kayu. Namun karena biaya perawatan tinggi dan dengan perkembangan teknologi material, baja, fiberglass, dan serat karbon lebih banyak digunakan.

Lamanya pembuatan perahu penangkap ikan tradisional bervariasi antara enam bulan hingga satu tahun.

Sejarah
Kapal penangkap ikan terdahulu yaitu rakit, kano, dan perahu yang dibuat dari rangka kayu dibalut kulit hewan atau kulit kayu. Perahu tertua yang pernah ditemukan dalam arkeologi adalah sebuah kano dari Zaman Neolitik sekitar 7000-9000 tahun yang lalu. Kano ini dibuat dari batang pohon konifer yang dilubangi dengan menggunakan alat batu sederhana. Sebuah perahu yang mampu berlayar di lautan dan terbuat dari anyaman batang rumput dan dilapisi tar ditemukan di Kuwait. Kapal-kapal terdahulu ini memiliki kemampuan yang terbatas, sekedar untuk mengapung dan bergerak di atas air namun tidak mampu digunakan terlalu jauh dari bibir pantai. Mereka digunakan terutama untuk menangkap ikan dan berburu.

Sekitar tahun 4000 SM, bangsa Mesir kuno membangun perahu panjang yang digerakkan oleh dayung dengan beberapa manusia. Selanjutnya perkembangan perahu begitu cepat dengan ditemukannya layar yang terbuat dari tenunan kapas sehingga kapal mampu melaju lebih cepat bersama dengan angin. Mereka lalu membangun perahu lebih besar untuk menyebrangi lautan dengan dayung dan layar sekaligus. Pada tahun 3000 SM, bangsa Mesir mulai memiliki kemampuan menyusun papan kayu menjadi lambung kapal. Mereka juga menggunakan pengikat dari rumput Cyperus papyrus dan rerumputan lainnya untuk menyatukan papan-papan tersebut dan menyumbat lubang yang ada di antara papan kayu. Kapal Khufu dibangun dengan cara ini.

Bangsa belanda lalu membangun kapal pemburu ikan herring yang menjadi cetakan biru bagi pembangunan kapal penangkap ikan Eropa. Kapal Herring Buss digunakan oleh nelayan Belanda hingga abad ke 19. Kapal jenis ini kemungkinan pertama kali dibangun di Hoorn sekitar tahun 1415 dan terakhir dibuat di Vlaardingen tahun 1841. Kapal ini memiliki panjang 20 meter dan displacement antara 60 hingga 100 ton. Kapal ini menggunakan jaring insang untuk menangkap herring. Jaring ditarik di malam hari oleh belasan hingga 30 nelayan lalu digaramkan dan difermentasikan di drum kayu di atas kapal.

Pada abad ke 17 perahu dogger dibuat oleh bangsa Inggris yang merupakan kapal ikan pukat dan rawai pertama dan beroperasi di laut utara. Nama dogger diambil dari bahasa Belanda, dogger yang berarti "kapal pukat". Istilah dogger bank digunakan oleh bangsa Belanda untuk menyebut kawasan tempat menangkap ikan dengan pukat. Dogger merupakan kapal yang lambat, namun tangguh dan mampu menangkap ikan di Laut Utara yang memiliki cuaca yang ekstrim. Kapal ini lebar dengan panjang 15 meter, lebar 4.5 meter, draft 1.5 meter, dan displacement 13 ton. Kapal ini mampu mengangkut satu ton umpan, tiga ton garam, setengah ton makanan dan kayu bakar, serta kembali dengan enam ton ikan hasil tangkapan.

Dory adalah perahu kecil dengan draft yang dangkal, biasanya hanya sepanjang lima hingga tujuh meter. Dory memiliki pinggir yang relatif tinggi, dasar lambung yang rata, dan haluan yang tajam, serta relatif mudah dibuat karena bentuknya sederhana. Dory pertama muncul di pemukiman nelayan di New England sekitar awal abad ke 18. Dory merupakan adaptasi dari perahu bateau Prancis yang digunakan di Sungai Saint Lawrence pada tahun 1600an. Wherry merupakan perahu pantai yang menjadi penghubung generasi antara bateau dan dory. Beberapa jenis perahu lainnya yang terdapat di Inggris, Prancis, Italia, dan Belgia juga terlihat mirip dengan dory dan diperkirakan mempengaruhi desain dari dory.
Dory yang didesain untuk ditumpuk satu sama lain dan memudahkan penyimpanan muncul pertama kali pada tahun 1830an. Perahu jenis ini digunakan agar mudah dibawa dalam jumlah banyak ke tengah laut untuk menangkap lebih banyak ikan.

Di abad ke 19, desain yang lebih efektif untuk kapal ikan pukat layar dikembangkan di pelabuhan penangkapan ikan Inggris, Brixham. Desain ini menyebar hingga ke seluruh dunia dan mempengaruhi perancangan kapal penangkapan ikan di berbagai tempat. Pada tahun 1890an terdapat 300 kapal pukat jenis ini di pelabuhan tersebut. Beberapa kini telah diawetkan.